Postingan
ini saya kutip dari sebuah buku milik ayah saya. Tetapi buku ini sudah
jadul banget warnanya sudah kusam banget dan ditambah sampul depannya
hilang. Judul bukunya adalah MUSHTHALAHU’L-HADIST oleh Drs. Fatchur
Rahman (Dosen IAIN Sunan Kali Jaga – Yogyakarta) tetapi saya tulis
menggunakan bahasa saya sendiri. Dan kisah yang saya ambil adalah
tentang seorang raja yang bernama ZULKARNAIN (ISKANDAR MAKDUNI). Oke langsung aja…
Dia
dilahirkan di Macedonia. Oleh Allah dia dikaruniai otak yang encer,
pikiran yang panjang dan juga ilmu pengetahuan yang luas, semisal ilmu
perang (militer), ilmu politik (pemerintahan) , ilmu teknik dan kimia.
Semenjak
kecil, hatinya sudah tidak enak melihat perang yang selalu timbul
antara Timur (Kerajaan Persia) dengan Barat (Kerajaan Rum). Yaitu perang
yang telah berlangsung selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad yang
telah menewaskan ribuan manusia, merusak bumi dan menghancurkan banyak
harta kekayaan.
Untuk mengatasi perang tersebut, dia mengiginkan mendirikan sebuah kerajaan besar, yang meliputi timur dan barat.
Didalam
dirinya sudah terdapat syarat-syarat untuk dapat merealisasikan
cita-citanya tersebut. Ditambah dia orangnya baik, berakhlak mulia,
berilmu pengetahuan luas, telah dapat membawa dia sampai di pantai
cita-citanya.
Mula-mula
dengan tentaranya yang kuat, mereka munuju ke Barat (Magrib atau
Maroko). Disitu didapatnya satu bangsa yang sangat ingkar, kerusakan dan
kejahatan yang ditimbulkan sangat beasar. Bukan saja merusak bumi
mereka juga suka membunuh oranag bahkan yang tidak bersalah sekalipun.
Sebelum bertindak Zulkarnain
terlebih dahulu menadahkan tanggannya ke langit, memohon petunjuk dari
Allah, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap bangsa yang ingkar
itu.
Allah memberikan dua pilihan dan menyruh Zulkarnain untuk memilih: Digempur habis-habisan, atau dihajar dan dididik dengan propaganda, agar mereka kembali kepada kebenaran.
Zulkarnain memutuskan, akan menggempur mereka yang durhaka dan melindungi orang-orang yang baik diantara mereka. Kepada bangsa itu Zulkarnain
berkata: Siapa yang aniaya, akan kami siksa dan dikembalikan kepada
Tuhan, agar Tuhan memberi siksa yang kebih berat lagi. Adapun
orang-orang yang baik dan shalih, akan kami lindungi serta dibri
ganjaran-ganjaran dan kepadanya kami hanya diperintahkan
kewajiban-kewajiban yang ringan saja.
Lalu
tentara bergerak, membunuh orang yang ingkar dan melindungi orang yang
baik. Akhirnya negeri itu aman dan tentram, serta diatur sebaik-baiknya.
Karena kewajiban terhadap bangsa itu telah selesai, maka Zulkarnain
dan tentaranya pergi dari sana dan menuju kea rah Timur (India).
Dilihatnya bangsa yang masih hidup telanjang (Bangsa Hindustan).
Bangsa
itupun berhasil ditaklukannya, diamankan, serta diatur sebaik-baiknya,
sehingga setiap orang disana dapat dikeluarkan dari lembah kesesatan dan
kejahilan.
Setelah
itu mereka menuju ke Utara, ke negeri Armenia melalui Persia dan
Azirbikhan. Dengan kemenangan-kemenangan yang dicapai, akhirnya dia
sampai ditempat yang dituju. Didapatnya suatu bangsa yang hidup anatara
dua buah gunung yaitu gunung Armenia dan gunung Azirbikhan. Zulkarnain tidak mengerti akan bahasa yang dipakai oleh bangsa itu. Didapati Zulkarnain
hidupnya selalu dalam ketakutan, karena negeri mereka berbatasan dengan
bangsa Yakjuj dan Makjuj yang terkenal kejam dan kuat. Buka 1X atau 2X
saja, tetapi seringkali bangsa Yakjuj dan Makjuj dating menyerang
mereka, menghancurkan apa saja yang didapatinya dan membunuh siapa saja
yang dijumpainya.
Kedatangan Zulkarnain langsung disambut dengan gembira, dan Zulkarnain
dimintai pertolongan untuk melindungi diri mereka dari seranga Yakjuj
dan Makjuj. Mereka memmohon agar diantara negeri mereka dengan negeri
Yakjuj Makjuj dipisahkan dengan dinding raksasa yang tidak dapat
ditembus oleh siapapun, mereka sanggup membayar upah kepada Zulkarnain.
Zulkarnain mendengar permintaan itu, dan Zulkarnain
berkata: “Saa tidak mengharap upah dari kamu. Nikmat dan pemberian
Tuhanku adalah lebih berharga dari upah itu. Hanya kepdamu saya minta
kaum pekerja dan alat-alatnya, besi, tembaga, batu arang dan kayu.
Stelah terkumpul, Zulkarnain
dan Para Pekerja mulai bekerja. Pertama dinyalakan api dengan kayu dan
batu arang, diambilnay besi , lalu dihancurkan dengan api itu. Hancuran
besi itu dituangkan ditembaga, sehingga menjadi satu dengan besi
tersebut. Dengan bahan campuran inilah didirikannya dinding raksasa
antara negeri itu dengan negeri Yakjuj Makjuj, dinding besi raksasa
tersebut tidak dapat ditembus dan dilobangi oleh siapapun.
Kepada bangsa itu Zulkarnain berkata: “Dinding ini adalah rahmat dari Tuhan kepadamu, hanya Tuhanlah yang dapat menembus dinding ini, bila dikehendakiNya.
Dengan jalan itu amanlah negeri tersebut dari Yakjuj Makjuj. Setelah itu Zulkarnain
dapat menaklukkan negeri-negeri lainnya di Timur, di Barat, di Utara
dan di Selatan, maka kerajaannya meliputi: Maroko, Rum, Yunani, Mesir,
Persia dan India. Diaman penduduknya kini hidup dengana aman, tentram
dan bahagia. Cita-cita Zulkarnain telah tercapai dengan bantuan Allah, karena dia selalu berlindung kepada-Nya.
Tetapi saying, setelah Zulkarnain wafat, kerajaan yang besar itu mulai terpecah belah karena perebutan kekuasaan para pengikutnya yang ditinggalkannya.
Zulkarnain,
yang berarti raja Timur dan Barat, telah dapat mempersatukan kerajaan
Barat menjadi suatu kerajaan yang adil dan makmur, berkat ilmu
penegtahuannya, serat berkat dasar ketuhanan yang selalu dipegangnya
teguh dalam mendirikan kerajaan besar tersebut.
Cita-cita Zulkarnain
yang suci tersebut telah dinodai oleh penguasa sesudahnya. Tetapi pada
saatnya nanti ciata-cita ini akan menjelma lagi serat menjadi kenyataan,
sehingga akan berdiri sebuah negara yang terdiri atas Timur dan Barat,
yang adil dan makmur. Amin….!!!!
Oke, Sampai disini dulu. Semoga artikel yang saya tulis ini dapat bermanfaat buat kalian semua….
Post a Comment